Friday, March 6, 2009


If you’re mad with someone,and nobody’s there to fix the situation…You fix it .
Maybe today, that person still wants to be your friend .
And if u don’t, tomorrow can be too late .
If you’re in love with somebody ,but that person doesn’t know… tell her/him.
Maybe today, that person is also in love with you .
And if you don’t say it,tomorrow can be too late .
If you really want to kiss somebody… kiss her/him.
Maybe that person wants a kiss from you, too .
And if you don’t kiss her/him today, tomorrow can be too late .
If you still love a person that you think has forgotten you… tell her/him.
Maybe that person have always loved you.
And if you don’t tell her/him today , tomorrow can be too late.
If you need a hug of someone…ask her/him for it.
Maybe they need it more than you do.
And if you don’t ask for it today, tomorrow can be too late.
If you really have friends who you appreciate… tell them.
Maybe they appreciate you as well.
That if you don’t and they leave or go far away today , tomorrow can be too late.
If you love your parents, and never had the chance to show them…do it .
Maybe you have them there to show them how you feel.
That if you don’t and they leave today , then tomorrow can be too late.

Thursday, February 12, 2009

UJIAN CINTA

Bagaimana kami tahu bahwa cinta kami cukup dalam untuk menghantar kami ke arah berdampingan seumur hidup, menuju kepada kesetiaan yang sempurna?
Bagaimana kami dapat yakin bahwa cinta kami ini cukup matang untuk diikat sumpah nikah serta janji untuk berdampingan seumur hidup sampai maut memisahkan?

Pertama, Ujian MERASAKAN SESUATU BERSAMA
Cinta sejati ingin merasakan bersama, memberi, mengulurkan tangan.Cinta sejati memikirkan pihak yang lainnya, bukan memikirkan diri sendiri. Jika kalian membaca sesuatu, pernahkah kalian berpikir, aku ingin membagi ini bersama sahabatku?
Jika kalian merencanakan sesuatu,adakah kalian hanya berpikir tentang apa yang ingin kalian lakukan, ataukah apa yang akan menyenangkan pihak lain?

Sebagaimana Herman Oeser, seorang penulis Jerman pernah mengatakan,
"Mereka yang ingin bahagia sendiri,janganlah kawin. Karena yang penting
dalam perkawinan ialah membuat pihak yang lain bahagia. Mereka yang ingin dimengerti pihak yang lain, janganlah kawin. Karena yang penting di sini ialah mengerti pasangannya.

Maka batu ujian yang pertama ialah:
"Apakah kita bisa sama-sama merasakan sesuatu?
Apakah aku ingin menjadi bahagia atau membuat pihak yang lain bahagia?"

Kedua, Ujian KEKUATAN
Saya pernah menerima surat dari seorang yang jatuh cinta, tapi sedang
risau hatinya. Dia pernah membaca entah di mana, bahwa berat badan
seseorang akan berkurang kalau orang itu betul-betul jatuh cinta. Meskipun dia sendiri mencurahkan segala perasaan cintanya, dia tidak kehilangan berat badannya dan inilah yang merisaukan hatinya. Memang benar, bahwa pengalaman cinta itu juga bisa mempengaruhi keadaan jasmani. Tapi dalam jangka panjang cinta sejati tidak akan menghilangkan kekuatan kalian; bahkan sebaliknya akan memberikan kekuatan dan tenaga baru pada kalian. Cinta akan memenuhi kalian dengan kegembiraan serta membuat kalian kreaktif, dan ingin menghasilkan lebih banyak lagi.

Batu ujian kedua:
"Apakah cinta kita memberi kekuatan baru dan memenuhi kita dengan tenaga
kreaktif, ataukah cinta kita justru menghilangkan kekuatan dan tenaga
kita?"

Ketiga, Ujian PENGHARGAAN
Cinta sejati berarti juga menjunjung tinggi pihak yang lain. Seorang gadis
mungkin mengagumi seorang jejaka, ketika ia melihatnya bermain bola dan
mencetak banyak gol. Tapi jika ia bertanya pada diri sendiri, "apakah aku
mengingini dia sebagai ayah dari anak-anakku? ", jawabnya sering sekali
menjadi negatif. Seorang pemuda mungkin mengagumi seorang gadis, yang
dilihatnya sedang berdansa. Tapi sewaktu ia bertanya pada diri sendiri,
"apakah aku mengingini dia sebagai ibu dari anak-anakku? ", gadis tadi
mungkin akan berubah dalam pandangannya.

Pertanyaannya ialah: "Apakah kita benar-benar sudah punya penghargaan yang tinggi satu kepada yang lainnya?
Apa aku bangga atas pasanganku?"

Keempat, Ujian KEBIASAAN
Pada suatu hari seorang gadis Eropa yang sudah bertunangan datang pada saya.
Dia sangat risau, "Aku sangat mencintai tunanganku," katanya, "tapi aku
tak tahan caranya dia makan apel." Gelak tawa penuh pengertian memenuhi ruangan.
"Cinta menerima orang lain bersama dengan kebiasaannya. Jangan kawin
berdasarkan paham cicilan, lalu mengira bahwa kebiasaan-kebiasaan itu akan berubah di kemudian hari. Kemungkinan besar itu takkan terjadi. Kalian harus menerima pasanganmu sebagaimana adanya beserta segala kebiasaan dan kekurangannya.
Pertanyaannya: "Apakah kita hanya saling mencintai atau juga saling menyukai?"
Kelima, Ujian PERTENGKARAN
Bilamana sepasang muda mudi datang mengatakan ingin kawin, saya selalu
menanyakan mereka, apakah mereka pernah sesekali benar-benar bertengkar -
tidak hanya berupa perbedaan pendapat yang kecil, tetapi benar-benar
bagaikan berperang. Seringkali mereka menjawab, "Ah, belum pernah, pak,
kami saling mencintai." Saya katakan kepada mereka, "Bertengkarlah dahulu barulah akan kukawinkan kalian." Persoalannya tentulah, bukan
pertengkarannya, tapi kesanggupan untuk saling berdamai lagi. Kemampuan ini mesti dilatih dan diuji sebelum kawin. Bukan seks, tapi batu ujian pertengkaranlah yang merupakan pengalaman yang "dibutuhkan" sebelum kawin.
Pertanyaannya: "Bisakah kita saling memaafkan dan saling mengalah?"

Keenam, Ujian WAKTU
Sepasang muda mudi datang kepada saya untuk dikawinkan. "Sudah berapa lama kalian saling mencintai?" tanya saya. "Sudah tiga, hampir empat minggu," jawab mereka. Ini terlalu singkat. Menurut saya minimum satu tahun bolehlah.
Dua tahun lebih baik lagi. Ada baiknya untuk saling bertemu, bukan saja
pada hari-hari libur atau hari minggu dengan berpakaian rapih, tapi juga
pada saat bekerja di dalam hidup sehari-hari, waktu belum rapi, atau cukur, masih mengenakan kaos oblong, belum cuci muka, rambut masih awut-awutan, dalam suasana yang tegang atau berbahaya. Ada suatu peribahasa kuno, "Jangan kawin sebelum mengalami musim panas dan musim dingin bersama dengan pasanganmu."
Sekiranya kalian ragu-ragu tentang perasaan cintamu, sang waktu akan
memberi kepastian.
Tanyakan: "Apakah cinta kita telah melewati musim panas dan musim dingin?
Sudah cukup lamakah kita saling mengenal?"

( edited by Ophie_Ch )

What does God Say about ”LOVE “ ???

{ Cinta adalah pencipta keindahan terhebat (Tim 2:9-10)

{ Cinta adalah suatu wujud keinginan;dalam niat dan tindakan (1 Yoh 3:18)

{ Cinta harus menjadi dasar dari segala sesuatu (1 Kor 13:3)

{ Rumus untuk mencapai hubungan yang sukses:Perlakukan semua bencana seperti masalah sepele, tetapi jangan pernah memperlakukan masalah sepele seperti sebuah bencana. (Filipi 4:5)

{ Tidak ada yang dapat mengimbangi besarnya nilai kenangan bersama: kenangan melalui masa sulit bersama (2 Tim 1:2-3)

{ Kita dapat menjaga kehidupan cinta kita bila menjadikannya sebagai prioritas dalam kehidupan kita. (Kid 4:16)

{ Cinta selalu percaya akan adanya mukjizat. (Roma 8:28)

{ Cinta membuat segala sesuatu menjadi ringan. (Mat 11:28)

{ Ketika cinta harus menanggung sesuatu, ia tidak akan dianggap sebagai beban. (Mat 11:30)

{ Cinta memberikan segala - galanya dengan tidak mengharapkan balasan. (Yoh 3:16)

{ Cinta kekanak-kanakan berkata: "Aku mencintaimu karena aku membutuhkanmu." Cinta dewasa berkata: "Aku membutuhkanmu karena aku mecintaimu." (1 Yoh 3:16)

{ Cinta memang benar seperti yang terdengar,terlihat,tertulis, dan dibicarakan banyak orang. Cinta patut diperjuangkan dengan mempertaruhkan semua yg ada untuk mendapatkannya. (1 Yoh 3:1)

{ Cinta adalah suatu pencarian (Gal 5:14)

{ Kebiasaan terlihat indah di dalam cinta. (2 Kor 8:12)

{ Keuntungan cinta pada pandangan pertama adalah memperlambat pandangan yang kedua. (Roma 5:8)

{ Cinta adalah satu-satunya gairah yang memasukkan kebahagiaan orang lain dalam mimpinya. (Yoh 14:1-3)

{ Cinta adalah satu-satunya usaha yang sangat boros:meskipun cinta itu diberikan,dibuang,disebarkan,dikosongkan dari perbendaharaan anda, anda akan memiliki lebih banyak dari semula. (Luk 6:38)

{ Untuk mencintai seseorang, kita hanya dapat megharapkan kebaikan baginya. (1 Kor 10:24)

{ Cinta mengubah semua hati yang keras menjadi lembut. (Roma 8:6)

{ Kebersamaan menguatkan cinta. (Fil 1:7)

{ Ketidakhadiran mempertajam cinta. (2 Tim 1:4)

{ Cinta adalah apa yang telah kita alami bersama dengan seseorang. (Kis. 20:31-32)

{ Hargailah kebajikannya. Jangan terlalu melihat kesalahan-kesalahannya. (Kid 5:16)

{ Bagaimana aku dapat mencintaimu ? Izinkan aku melakukan banyak hal untuk menunjukkan cintaku. (Hosea 3:1)

{ Pembicaraan intim dengan pasangan dapat meringankan beban perjalanan yang penuh dengan tantangan.(Kid 4:1)

{ Pertahankan hal-hal yang sudah disetujui bersama dan rundingkan hal-hal yang dapat dikompromikan. (Filipi 2:4)

{ Cinta bukan hanya saling memandang satu sama lain, namun bersama - sama melihat pada satu tujuan. (KIS 2:44-45)

{ Cinta memenuhi dan menyelesaikan banyak hal ketika salah satu dari pasangan tidak berdaya dan tidak berpengharapan. (Pengkhotbah 4:10)

{ Tidak ada satu bagianpun yang ada padamu yang tidak aku ketahui, tidak kuingat, dan tidak kuinginkan. (Kid 5:2)

{ Tiada hubungan yang tidak bermasalah. (P'khotbah 7:29)

{ Cinta berani mengambil resiko untuk melihat impian pasangan anda menjadi kenyataan. (1 Pet 3:6)

{ Kita dapat memberi tanpa mengasihi, tetapi kita tidak dapat mengasihi tanpa memberi.

(Ams 20:22)

{ Cinta memerintah tanpa pedang. Cinta mengikat tanpa tali. (2 Kor 3:17)

{ Anda tidak bisa membuat saya berduka bila saya memiliki cinta. (Roma 8:1-2)

{ Tidak ada yang kalah atau menang dalam suatu konflik, tetapi itu akan menjadi terobosan baru menuju pengertian yg lebih baik satu sama lain. (Roma 13:10)

{ "Aku mencintaimu". Itu berarti: "kamu, kamu,kamu dan hanya kamu seorang." (1 Pet 3:7)

{ Pernikahan bagaikan proses pembedahan karena sifat ingin dipuji dari seorang wanita dan sifat mementingkan diri sendiri dari seorang pria diambil tanpa memakai obat bius. (1 Kor 13:5)

{ Pernikahan adalah petualangan menuju keintiman, sedangkan keintiman adalah keterbukaan seseorang terhadap yang lain. (Roma 12:9)

{ Tujuan pernikahan bukan untuk mempunyai pikiran yang sama, tetapi bagaimana supaya berpikir secara bersama-sama. (Ef 4:3)

{ Pernikahan yang sukses membutuhkan jatuh cinta berulang kali kepada orang yang sama.

(1 Pet 1:22)

( edited by : op_ch)

;;