Tuesday, February 17, 2009

Dear Bugss


Dear The Bugss…

Sori kalau sepertinya aku masih tetap menghubungi kamu, mengganggu ketenanganmu ataupun hal sejenis lainnya. Tapi, lagi – lagi aku cuma mau bilang kalau niat aku baik.

Nda,,

Aku masih ingin bertemu denganmu, sebelum akhirnya aku berangkat. Aku berangkat tanggal 24 ini. So, sebelum aku pergi, aku ingin bertemu denganmu, menyelesaikan semuanya dengan baik – baik.

Bugss…

Beberapa minggu terakhir ini adalah minggu terberat yang pernah aku jalani. Menimbang – nimbang tentang aku, kamu dan kita. Tentunya dalam setiap pemikiran membawa pada sebuah keputusan, entah itu kesedihan atau kebahagiaan. Dan aku memutuskan untuk pergi dari kehidupanmu, berhenti mengejar mu karena aku lelah berlari terus, mengejarmu yang kian lama kian jauh. Memang karena semata – mata hanya karena aku lelah untuk terus berlari.

Aku pun mungkin harusnya belajar mendisiplinkan diri untuk berpijak pada kenyataan, lebih realistis, serta tidak selamanya terlena dalam mimpi dan harapan kosong.

Terlalu mahal harga yang harus aku bayar untuk semua ini, walau memang harus seperti itulah. Memang bukan dari materi, tapi, hati dan air mata yang jatuh setiap malam. Aku sungguh lelah, lelah bermain dengan hatiku, sementara kamu tidak peduli.

Dan aku, terlalu mahal harga bagiku untuk merusak hubunganmu dengan wanita itu.

Aku akan pergi, Nda, pergi untuk mengakhiri ini semua.

Kalau aku boleh jujur, sebenarnya aku ga habis pikir kamu bisa bersikap seperti ini. Kenapa semuanya begitu cepat, kenapa begitu cepatnya kamu mendapatkan pasangan, sementara yang aku tahu dan yang aku dengar dari mulutmu sendiri, bahwa kamu bukan tipe pria yang begitu cepatnya berganti pasangan, dan dari mulutmu sendiri jugalah aku mendengar bahwa kamu menginginkan sebuah hubungan yang serius denganku, tanpa menyia – nyiakan ini semua.

Bugss,,

Coba berpikir sejenak, apa sih yang sudah kamu lakukan ke aku? Apa semuanya hanya omong kosong? Bugss, seiring dengan waktu, aku tidak lagi menganggap setiap omonganmu adalah sebuah omong kosong, tapi, aku mencoba mempercayaimu..

Mungkin, aku sangat kecewa, karena kamu menyia – nyiakan rasa kepercayaanku untukmu. Kamu sendiri sudah tahu, aku bukan wanita yang dengan mudahnya mempercayai pria dengan segala yang dia tawarkan, tapi,, denganmu, aku melihat bentuk sebuah perjuangan dan aku kagum dengan perjuanganmu untuk meruntuhkan tembok pertahananku yang selama ini aku bangun.

Bugss,,

Pernah tidak kamu pikirkan tentang perasaanku ini?? Kenapa, Nanda yang aku kenal berubah seperti ini? Apakah aku yang terlalu cepat mempercayaimu? Apakah 7 bulan bukan waktu yang lama?

Masih jelas dalam ingatanku, Nda, setiap omonganmu, setiap perjuanganmu, usahamu, yang mencoba agar aku mempercayaimu… Tapi mana, Bugss?? Ketika aku mulai membangun rasa percaya kepadamu, dan mencoba meyakinkan bahwa kamu lah pria yang sekian lama aku cari ( bahkan kamu sendiri mengatakan hal demikian juga ), semuanya malah berakhir. Kamu mengatakan bahwa kamu tidak ingin menyia – nyiakan ini, karena untuk mendapatkan hatiku pun kamu berjuangan keras, tapi mana, bugss?? Disaat kamu sudah mengetahui perasaanku dan tulusnya hatiku untukmu, kamu malah pergi, meninggalkan aku, apa – apaan ini, bugss?

Aku seperti bermimpi, dan aku tidak mau bangun dari mimpiku, karena aku takut kalau aku kecewa.

Bugss,, apa sih yang sedang ada dalam pikiranmu pada saat itu??

Masih aku ingat ketika aku mengatakan tentang pria yang mendekatiku, dan caramu meresponinya,, membuatku akhirnya sadar.. bahwa kamu benar tulus dan serius.

Kata – katamu itu masih aku ingat dengan jelas ; kamu marah karena aku mengijinkan mereka masuk dalam hati dan kehidupanku, sementara kamu menginginkan agar aku focus denganmu dan kau mempertanyakan keseriusanku atas hubungan kita.

Pada saat itu aku hanya mampu mengatakan aku menyayangimu, bugss.. dan akhirnya aku merenung dan keputusanku adalah menyelesaikan masalahku satu per satu dengan mereka. Dan aku cut, cukup sampai disini.. dan aku memutuskan untuk focus mendoakanmu dan meyakinkan terus bahwa kamulah pilihanku.

Harusnya, bugss, kamu tahu dan sadar dengan jelas tentang hal yang aku lakukan. Kamu bilang aku tidak memberikan lampu hijau denganmu,, Nda,, ga mungkinlah aku tidak memberikan lampu hijau untukmu, buktinya kita bisa menjalani sampai kurang lebih 7 bulan dan kamu sendiri sudah mendengar statement dari mulutku kalau aku menyayangimu.. harusnya kamu tahu itu…

Apakah kamu yang gampang goyah, bugss?? Hanya beda satu malam, Nda,, kamu berubah drastic. Kamu menginginkan sebuah pertemanan, bahkan kamu ingin aku menjadi kakak kamu,, Nda,,, are u crazy?? Something stupid. Think twice lah Nda sebelum kamu memutuskan semuanya.

Jujur, Bugss, aku kecewa samamu. 2 minggu sebelum masalah itu timbul, aku masih mempertanyakan tentang usahamu.

“ Bugss, kamu capek ga?? Kamu masih mau nunggu ga??

Dan jawabanmu adalah “ Aku sayang samamu, Hunn,, selama aku masih mampu dan mau.. “

Bahkan di hari sebelumnya aku sudah mengeluarkan statement kalau memang ada wanita lain, yang lebih baik dariku, lebih baik stop sampai disini, dari pada dilanjuti terus, semuanya sia-sia, lebih baik berakhir. Kita stop saling mendoakan, dan stop untuk saling mengenal satu sama lain. Tapi, bugss,, paginya, SMSmu datang dan kamu mengatakan bahwa kamu memilihku, karena kamu menyayangiku dan kamu ingin menjalaninya bersamaku.

Bugss,, aku terhanyut dengan omonganmu, dan aku mempercayaimu, dan aku benar – benar ingin memfokuskan diriku, meyakinkan diriku kalau kamulah pilihanku.

Tapi, ternyata,, semuanya berakhir, Bugss,,, kenapa begini?? Sementara kamu juga tidak menginginkan itu. Kesimpulan yang bisa aku ambil adalah, kamu egois. Berarti selama ini ada wanita yang kamu dekati, dan kamu membuka hati untuknya. Nda,, kamu egois, kenapa disaat aku seperti itu, kamu malah mengeluarkan statement kalau kamu tidak menginginkan aku untuk membuka hati dengan pria lain, sementara kamu?? Aku mempercayai omonganmu, Nda.. dan aku pikir bahwa kamu benar – benar denganku, hanya aku lah pada saat itu. Harusnya, Nda. Ketika aku mengatakan tentang masalah wanita itu, kamu cerita ke aku, so aku bisa ngontrol perasaanku dan aku mampu meng-cut ini. Tapi,, kamu membuatku lagi – lagi terhanyut dengan segala omonganmu.. yang ternyata adalah omong kosong, ya mungkin hanya itu yang dapat aku simpulkan.

Proposalmu,,, apakah semuanya bull***. Nda,, aku mulai mempercayaimu lewat Proposal yang kamu buat, ketika aku menginginkan revisi, kamu pun melakukan. Aku kagum, Nda…

Maafkan aku kalau sepertinya aku terlalu membuatmu lelah. Aku hanya ingin menguji diriku pada saat itu, kalau benar aku menyayangimu. But… shit,,, I hate this so much.

Tapi, Bugss…

Akhirnya aku ikhlas dengan keputusan mu sekarang. Aku belajar merelakanmu.

Aku cukup dapat banyak pelajaran dari ini semua. Ya, walau memang aku teramat terluka, tapi semoga saja aku jauh lebih kuat. Karena lagi – lagi juga lah aku merasakan hal yang sama. Terlalu sakit rasanya. Tapi, satu hal yang aku imani kalau Tuhan ijinkan aku merasakan hal seperti ini lagi, itu karena aku yang meminta Tuhan untuk memberikan aku kekuatan. So, ketika aku meminta kekuatan, DIA memberikanku kesulitan untuk aku hadapi dan membuatku menjadi kuat lewat masalah ini. Dan lewat masalahlah aku bisa melihat tangan Tuhan yang datang memberikan kekuatan. Yang aku tahu, jika Tuhan memperbolehkan kita melewati hidup tanpa cobaan, mungkin hal ini akan membuat kita lemah. So, aku bersyukur dengan kejadian ini. Dengan segala hal yang sudah diijinkan terjadi. Dengan segala hal yang boleh aku rasakan. Dengan segala hal yang aku nikmati dan semuanya tentunya.

Aku teramat bersyukur karena aku bisa mengenalmu dengan segala kerumitan yang muncul diantara kita. Dengan segala rasa yang muncul. Tapi aku menikmatinya. Karena dengan hal seperti ini, aku bisa merasakan untuk Jatuh Cinta lagi, membuka pintu hati yang sekian lama aku tutup bagi pria yang mencoba masuk, dan sepertinya kamu yang paling paling tangguh untuk semua ini. My striker..

Mungkin aku akan belajar untuk tidak merindukanmu lagi, untuk tidak mencintaimu lagi. Tapi, aku akan tetap mengasihimu, seperti aku yang dulu pernah mengasihimu. Karena Tuhanku pun mengajarkan hal demikian. Dia tidak pernah menginginkan anak – anakNya untuk saling membenci, tidak memaafkan dan hal buruk lainnya, bahkan Dia menyuruhku untuk mencintai musuhku atau orang – orang yang membenciku.

Bugss,,

Aku tidak ingin kita seperti ini. Aku tidak merasa damai, aku tidak tenang. Aku seperti disuruh untuk menyelesaikan ini sebelum aku pergi, agar aku tenang dan kamu pun bahagia.

Kamu mengawali ini dengan baik – baik, dan aku juga ingin kamu mengakhiri ini dengan baik – baik. Bukan dengan cara seperti ini. Aku yakin, Nda, kamu bukan pria pengecut seperti beberapa pria yang pernah aku kenal. So, buktikanlah, Nda, bahwa kamu adalah pria yang bertanggungjawab, pria yang cukup dewasa dan bijak dalam membuat sebuah keputusan. Ya, tentunya kita belajar dewasa dalam hal ini, memetik hal – hal yang berguna.

Ya, mungkin bukan kamu saja.. tapi aku juga.. dan kita.. aku ingin karena kita mengawali hubungan ini baik –baik, dan aku ingin kita mengakhirinya dengan baik – baik. Ayolah, Nda.. aku menawarkan sesuatu hal yang tulus.

Apakah kamu akan tenang menjalani hubungan dengan masalah yang tidak terselesaikan seperti ini? Apakah kamu pikir seiiring dengan waktu masalah ini akan berlalu begitu saja?? Tidakkah kamu berpikir tentang apa yang sedang Tuhan pikirkan tentang sikapmu, tindakanmu,dan semuanya???

Yang aku tahu, Tuhan jauh lebih menyenangi anak-anakNya yang melakukan kesalahan dan mengakui kesalahannya. KarenaNya, Dia tetap terus membuka kesempatan bagi kita yang sering kali melakukan kesalahan. Mari kita selesaikan masalah ini baik – baik, dan mari kita mengawali kehidupan baru kita masing – masing. Kamu pasti akan jauh lebih tenang dibanding sikap seperti yang sekarang ini kamu lakukan.

Kejadian ini, aku tidak menganggap kesalahanmu,tapi mungkin sedikit kebodohanku. Tapi, jauh lebih dari hal yang aku simpulkan ini adalah, Tuhan begitu dekat denganku ketika aku mengalami hal ini.

Kalau kamu ingin aku untuk membenci, melupakanmu,, it’s impossible. Itu mustahil.. Karenanya, Tuhanku mengajarkanku untuk mengasihi sesamaku, mengampuni orang yang bersalah, bukan malah membenci. Demikian juga untuk masalah melupakanku. Tuhanku jelas – jelas memberikanku memori yang cukup untuk mengingat semua hal,, harusnya kamu tahu itu. Kalau kamu ingin melakukan itu, lakukanlah jika itu yang terbaik untukmu. Tapi, jangan suruh aku untuk membencimu, jangan suruh aku untuk melupakanmu.. Sorry, I can’t.

Cinta ini akan tetap ada dan akan selamanya ada. Karena kamulah orang yang sempat terpikir dalam benakku untuk yang terakhir dalam hidupku yang akan menemani hari – hari ku, kehidupan masa depanku. Walau ternyata, semua berakhir, tidak seperti yang sempat kita pikirkan.

Pergilah, Nda,, jika kamu menginginkan itu,,, pergilah sejauh yang kamu inginkan.. Aku ikhlas... Tapi, sebelum aku pergi dan kamu semakin jauh dan tak terjangkauku lagi, aku ingin bertemu denganmu. Menghabiskan hari terakhirku di Bandung di tahun ini bersamamu. Satu jam saja. Hanya ingin face to face dan sedikit lebih lega karena bisa melihatmu dan menyelesaikan masalah ini.

Kalau memang kamu menginginkan untuk tidak komunikasi lagi denganku, tidak ingin melihatku lagi dan tidak mau tahu,, it’s ok, Bugss,,, Lakukanlah mana yang terbaik menurut kata hatimu. Mana yang bisa membuatmu lebih baik.. aku tidak akan menganggumu lagi jika memang kamu merasa terusik dengan kehadiranku.

Terlepas dari apakah yang sudah kita lakukan benar atau salah, aku tetap berutang terimakasih kepadamu. Terimakasih telah menjadi teman terbaik. Terimakasih buat telinga yang selalu siap mendengar segala keluh kesah, dan tentu saja untuk hati yang telah kau pinjamkan untukku selama ini. Terimakasih telah membuat hidupku seseru naik jet coaster ( tegang, deg-degan, bahagia, naik turun). Terimakasih telah banyak memberi pengalaman baru dalam hidupku. Kalau ini bisa mengurangi rasa sesak di dada: ya, tentu saja semua kenangan tentangmu akan terus ada. Maaf kalau aku sering menyakitimu dengan kata –kata dan sikapku. Tapi, kamu tentu tahu kalau aku sayang kamu.

Kalau aku mau egois, aku menginginkanmu,. Kalau aku boleh meminta, aku ingin ini tidak berakhir sampai disini. Kalau Tuhan mengijinkanku untuk meminta satu permintaan, walau untuk kesempatan yang terakhir, aku memintamu kembali untukku. Karena ku tidak ingin menyia – nyiakan ini, sekali lagi. Tapi, semuanya adalah mustahil. Ini tidak mungkin terjadi, selain karena keajaiban Tuhan, rencanaNya. Jalannya Tuhan tidak ada yang bisa memperkirakan.

I will miss u so much, Bugss, I will miss my Bugss, miss my Bebz,, and ,missing u already… ga ada kata lain yang bisa aku ungkapkan selain aku akan merindukanmu, the most.. pria yang sempat menyayangiku dan akhirnya aku menyayanginya juga.

Aku ga tahu apa yang akan terjadi hari esok, seperti apa kamu dan seperti apa diriku, dan bagaimana keadaan kita. Karenanya,, aku ingin kita bertemu,,, may be the last,,, Aku ingin memelukmu untuk yang pertama dan yang terakhir sebagai ucapan rasa terimakasihku karena sudah membantuku membuka hati, ucapan rasa kesal, marah ku karena kamu sudah merubuhkan tembok pertahananku dan meninggalkannya tanpa membangunnya kembali, dan jauh dari itu semua aku mau mengucap terimakasih karena rasa sayang, rasa cinta yang sempat aku rasakan, mau berbagi suka, duka dan eror bersama untuk beberapa bulan J

I miss all about u, me, and us.. Missing it so… ya, cinta memang tidak harus miliki. So, aku mencintaimu dan aku juga tidak harus memilikimu.

Sebenarnya aku tidak ingin kehilanganmu, tapi kalau ternyata hal itu harus terjadi, aku ikhlas, dan aku terima. Aku hanya ingin mengenangnya, menjadikannya sebuah kisah indah yang pernah aku alami. Kenanglah ini sebagai kisah indah dalam hidupmu juga karena sempat dikenalkan dengan gadis bernama Novita yang membuatmu gelisah, ragu, bingung, marah, kesal, sedih, menangis, dan semoga saja hari – harimu bisa juga dipenuhi senyuman ketika mengenalku. Aku harap aku bisa menjadi berkat untukmu selama ini.

I’ll pray for u,, getting the best in ur life.. Tetap andalkan Tuhan dalam segala hal yang kamu lakukan, yang kamu pikirkan,dan yang kamu rasakan.

Aku tetap berdoa untukmu, semoga kelak kamu menemukan apa yang selama ini kamu cari dalam hidupmu.. Bahagia dalam naungan Tuhan. Menggapai cita dan cinta yang kamu impikan… aku akan bahagia jika kamu juga merasakan kebahagiaan.

Pikirkanlah, Nda. Waktuku di Bandung tinggal beberapa hari lagi. Aku benar – benar ingin menyelesaikan ini semua. Damai, tenang dan penuh sukacita.. pastinya aku tidak ingin kita seperti kura – kura yang sembunyi dalam tempurung jika masalah datang menghampiri.

Natal pun sebentar lagi, akhir tahun pun sudah di depan mata,, biarlah ketika kita berdamai, kita juga merasakan damai Natal yang luar biasa dalam hidup kita, ga ada kata confused, crying, and sadness lagi ketika kita mengawali tahun yang baru nanti. Aku ingin tetap berteman denganmu, seperti awal aku mengenalmu. Berbagi cerita, dan little eror kalau lagi malas menatap kehidupan, itu pun jika kamu ,masih mau menganggapku teman, seperti yang kamu tawarkan juga untukku waktu itu.

Kabari aku sebelum tanggal 23 Desember ini. Aku benar – benar akan berangkat tanggal 24 Desember ( tiket pesawatku jam 6 pagi. So, aku berangkat subuh dari Bandung ke Bandara ).

Ikutilah kata hatimu…

I’ll miss you so much, bebz…

I hate saying goodbye,, so see u later, bugss…

I love you…


Ophie _ Chien

Yang sempat menjadi Hunny dalam hidupmu



^From The True Story ^

For My Bugss


0 comments:

Post a Comment

Te'amo>>>