Saturday, February 14, 2009

Giving My Love

10.05pm, 12 February 2009, Thrusday

Dear Diary,,,

Ini semuanya berjalan dengan baik. Sesuai seperti apa yang aku inginkan, walau satu yang tidak sperti aku inginkan. Yaitu, Telat bangun.

Hari ini aku mengawali pagi cukup telat.. emm,, mungkin karena efek begadang tadi malam. Aku sednag menikmati indahnya suasana malam, ditemani hangatnya teh, beserta segompok kata-kata yang sudah tertanam di otakku.

Sepulang kerja ( tepatnya di dalam angkot ), aku melihat seorang anak kecil ( SD ) yang menangis. Ku coba untuk tidak mempedulikannya. tapi, spertinya hati belaskalisahanku luar biasa besar, sampai akhirnya terucaplah dari mulutku : " Udah, de.. jangan nangis lagi.. "
Dan responnya adalah seperti ketakutan.
Kembali aku mendengar dia menangis lagi. Aku coba untuk tidak mempedulikannya. Dan kembali aku melakukan aktifitasku di angkot tersebut ( Membaca Novel " His Wedding Organizer " ).

Ku pandangi sesaat dia, ku lihat dia merogoh kantung baju seragamnya dan mengeluarkan uang logam 5oo rupiah.

Sambil aku menikmati bukuku, aku juga masih tetap memperhatikan apa yang sedang dia lakukan.
Ternyata dia masih menangis lagi.
Aku ga kuat dengar tangisannya. Akhirnya kembali aku membaranikan diri bertanya apa yang sedang terajdi dengannya .

Syukurnya untuk yang kedua kali ini dia tidak ketakutan melihatku. Dia menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Intinya adalah di kesasar. jarum jam apda saat itu sudah menunjukkan pukul 5.30 sore. Bisa kebayang bagimana rasa ketakutannya itu mengahntuinya karena hari sudah semakin alrut. Ternyata dia ingin ke Sadang serang ( rumahnya ). Akhirnya dia diberhentikan di Jl. Ganesha ( daerah Kampus ITB ) dan akan melanjuti perjalanan pulangnya dengan menaiki angkot lagi.

" Aku cuma punya uang 500, cukup ga ya?? " celetuknya sendiri.
" De,, nanti teteh aja yang bayar, ya. Kamu tenang aj.. Udah ga usah nangis ya.. " ujarku.

Akhirnya setelah supir angkot memberhentikan dia tepat di jalan etrsebut, aku memberikannya beberapa rupiah untuk ongkosnya pulang.

Diary...
Akhirnya aku bisa senang memberikan kasihku dengan membantu orang yang sedang kesulitan. Mungkin nilai rupiah yang aku berikan tak seberapa, tapi mungkin tulus hatiku untuk menolong bisa menajdi bahan pertimbangan bahwa aku mengasihi orang - roang sekitarku.


PS : Akhirnya aku bisa berbagi kasih sayang di Bulan penuh kasih. Ajari aku Tuhan, untuk terus memberi kasih sayangku kepada orang - orang yang memerlukannya.

Ophie Chien

0 comments:

Post a Comment

Te'amo>>>